Februari 26, 2012

Hujan itu ArIR

Banyak yang mengeluh tentang hujan. Saat musim kemarau, mereka mengeluh akan hujan yang tak pernah menyapa. Dan saat musim penghujan, mereka mengeluh karena hujan tak henti-hentinya mencumbu bumi. Lalu, pada musim lainnya? oh, cukup....karena negeri kami negeri tropis jadi cukuplah kami puas dengan dua musim itu saja.

mendung di langit membersamai sejak siang
Hujan itu Anugrah. Ia turun ke bumi sebagai bentuk hadiah karena sang bumi senantiasa sabar menanggung sengatan sang surya. Walau senantiasa dikeluhkan, tak ayal masyarakat bumi pun menanti kedatangannya dengan suka cita. Aku pun demikian. Tidak kulupakan senangnya hati saat hujan mendera dan kami menari menyambutnya. Yah, mandi hujan. Sangat menyenangkan. Sebuah kenangan masa kecil yang sering kurindukan. Maka, hujan itu adalah anugrah.
Hujan itu adalah rIzki. Dengannya bibit bertumbuh, hutan menghijau, air mengalir deras, dan udara tak selamanya terasa panas. Karena rizki tak selamanya seperti itu adanya, karena rizki harus senantiasa diusahakan. Maka, hujan adalah rizki, yang mengajarkan kita tentang hidup itu sebagiannya doa dan sebagian yang lainnya ikhtiar. Maka, hujan adalah rizki.

halaman yang basah terguyur hujan....
Hujan adalah Rahmat. Dengannya Allah menunjukkan kasihNya pada bumi dan seisinya tanpa adanya pilih kasih. Dengannya Allah menunjukkan kuasaNya terhadap bumi dan seisinya. Dengannya Allah memuliakan waktu turunnya sebagai salah satu waktu terijabahnya doa. Maka, hujan adalah rahmat.
Lalu, mengapa kita yang lemah ini masih sering mengeluh dan bahkan menghujat hujan yang datang saat tak sesuai dengan kehendak hati? Bukankah Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi makhlukNya? Bukankah hujan adalah Anugrah, rIzki dan Rahmat yang harusnya kita syukuri? Bukankah waktu turunnya begitu mulia sehingga merupakan salah satu waktu ijabah doa? Maka, daripada memperbanyak keluh kenapa tidak kita menggantinya dengan memperbanyak doa dan kebaikan. ^_____^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar