Oktober 22, 2010

Bukan Untuk Sembarang Hati



ada beberapa alasan saya menyukai sebuah lagu
- lirik : lirik sebuah lagu menjadi faktor penentu saya menyukai sebuah lagu. terlebih jika lirik lagu itu menggunakan kata-kata yang dapat membangkitkan kreativitas kita. tata bahasa yang indah, sederhana (njelimet juga boleh sih), nyastra juga menjadikan kita lebih dapat menikmatinya bukan??
- musik : yup....musik adalah penting buat saya. musik yang mudah diterima sekali lagi yang dapat membangkitkan kreativitas berfikir (deuh...gimana ya mengungkapkannya...)>> sederhananya tak sebatas genjrang-genjreng!!! :)
- kualitas vokal : hahaha.....penting banget lho!! sekalipun itu lagu bagus (musik dan lirik red.) tapi klo g sesuai sama kualitas vokal si penyanyi....susah deh membangkitkan daya kreativitas... :p
- makna : ini yang terpenting kawan...jangan menyukai sebuah lagu hanya karena penyanyinya atau bahkan karena lagu itu sedang nge-top (menurut saya itu menunjukkan kita itu hanya ikut-ikutan :( ). sebaiknya pilihlah lagu yang memiliki makna kemanfaatan, semisal mengandung pengajaran tentang cinta (cinta di sini tidak melulu tentang "cinta" yang selama ini difahami secara umum), persahabatan, pengorbanan, pengabdian dan bahkan perjuangan.
- sejarah: yup, satu lagi faktor penentu buat saya dalam memasukkan sebuah lagu ke daftar list "my fave" (itu nama folder koleksi lagu di "si poteq" my lappy). dengan kita mengetahui sejarah (alasan dan proses red.) sebuah lagu, kita dapat lebih memahami apa yang ingin disampaikan sang pencipta (bahkan mungkin penyanyinya) via lagu tersebut.

Nah...itulah kenapa saya jarang menyukai lagu-lagu Indonesia sekarang ini (maaf), bukan karena tidak menghargai kreativitas anak bangsa hanya menurut saya seringkali lagu-lagu yang dihasilkan tak lebih hanya untuk komersialitas belaka. Okelah, sah-sah saja sih sebenarnya, tapi kalaupun memang tujuannya demikian kenapa tidak sedikit berfikir untuk membuat sebuah lagu yang sedikit berbobot (misalnya tentang ajakan untuk berbuat lebih baik, bahasa kerennya 'amar ma'ruf nahi munkar).
Saya seringkali miris setiap kali mendengar lagu-lagu yang tak lebih hanya berisi kecengengan belaka. Bukankah itu tak baik untuk perkembangan generasi muda kita mengingat para konsumennya adalah kaum abege yang notabene masih mencari jati diri dan belum memiliki pegangan/prinsip. Padahal kita tahu dan saya yakin anda sepakat dengan saya bahwa lagu juga dapat mempengaruhi emosi dan pribadi seseorang.
Jadi, bayangkan jika generasi muda kita yang lebih banyak terpapar (cie.....maaf memakai bahasa yang aneh) lagu-lagu sejenis itu, maka jangan heran jika kemudian mereka menjadi lebih senang untuk menjadi pemimpi dan pengeluh. Menjadi pemimpi sih bagus tapi harus juga ada tekad kuat untuk mewujudkan mimpi itu. Jikalau yang ada hanya semangat kecengengan tanpa makna serta tanpa himbauan dan pengajaran tentang perjuangan, maka menurut saya itu "non-sense".
yah, saya mengeluhkan ini bukan karena saya merasa lebih dari mereka (para artis >> bukan aktris lho!!) tapi karena saya merasa kehilangan. Bukankah sebuah karya seni adalah juga produk budaya?? Saya berharap kita masih tetap memiliki budaya ke-timur-an kita tanpa harus bergantung dan ikut-ikutan sok kebarat-baratan. Jika kita mau kritis bukankah ini bagian dari GHAZWUL FIKRI???

Ups, hehehe.....
Oke, untuk lagu ini saya suka karena musik, lirik dan sejarahnya. Si penyanyi juga lumayan. Saya suka bagian musik dengan biolanya >> indah.
Yah, mungkin kurang begitu setuju dengan liriknya sih (bukankah yang utama harus kita cintai itu Allah??) tapi saya rasa pengungkapannya sudah lebih baik. Saya dapat merasakan cintanya untuk sang bunda. Hiks..hiks...jadi kangen my mum...
Oke guys....enjoy it!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar