November 16, 2012

Antara TESIS dan GALAU

Tak berbilang hari sudah menggeluti 'lima huruf' itu, hingga kini masih belum jua menemui hasil. Walau demikian, telah jua banyak terpetik ibrah sepanjang perjalanan menjalaninya.

Berawal dari"setiap kita punya cara tersendiri untuk menyelesaikan masalah"...
Ya......setiap pribadi itu unik, tak hanya soal fisik pun jua demikian halnya dengan kemampuan. Allah telah mencipta kita berbeda satu dengan lainnya (masyaAllah) bukanlah untuk dipertandingkan, tapi untuk disandingkan. Disandingkan pun tidak untuk diperbandingkan tapi tak lain adalah untuk saling melengkapkan.
Sering kali mendapati rericau tentang si 'ini' yang telah sukses berkarir atau si 'itu' yang telah berkarya dan akhirnya tentangku yang tak jua bergerak....
hanya bisa berkata,"Sungguh, bukanlah selama ini tanpa usaha tapi memang masing-masing kita memiliki takdir yang berbeda".

Selanjutnya"komunikasi hendaklah senantiasa terjalin, terlebih lagi dengan teman seperjalanan"....
Bagaimanalah mungkin perjalanan itu bisa dengan mulus dan indah terlewati jika antara yang menjalaninya tak satu pandangan.....
bagaimanalah mungkin suatu tujuan akan mampu tergapai jika antara pelakonnya tak berbagi keluh kesah.
Sungguh, harmonisasi itu penting, jika pun kemudian ia tak terjalin maka berpisah jalan adalah yang terbaik.

"jalani dengan sabar dan syukur"
Menjadi wajib bagi para pengelana dan pengarung kehidupan berbekal dua kata pamungkas itu....
karena dengan sabar kita belajar untuk menerima ketetapanNya yang belum tentu kita sukai
dan dengan syukur kita tetap ingat bahwa Ia ada membersamai

"melihat dengan kacamata berbeda"
tidak selamanya terlambat itu buruk, pun jua tak selamanya cepat itu terbaik....
belajar dari dongeng masa kanak-kanak berkisah tentang kelinci dan kura-kura..... atau pun juga kisah si keong dengan kelinci.....
berkisah yang sama dengan ibrah yang juga tak jauh berbeda.....
dan, sekali lagi"sesungguhnya tak ada kesia-siaan yang telah Allah tetapkan".

"karenasetiap kita istimewa"
Bolehlah sedikit berbangga, bukan untuk narsis tapi untuk memantik semangat diri karena tak ada yang lebih baik dari usaha terkecil kita yakni 'semangat diri'
cukuplah berkeyakinan dengan"Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya"...
karena beban ini akulah yang sanggup memikulnya, maka kini ia berada di pundakku, cukuplah demikian....

"ujian naik pangkat"
Ibarat anak tangga yang terus bertingkat maka begitulah kehidupan.....
setiap peristiwa adalah fase ujian untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi......
dan setiap tingkat memiliki level kesulitan yang berbeda pula.....

dan"jalani karena Allah"...
Sungguh, saat itu terpatri dalam diri, maka tak pernah ada rasa lelah menghampiri dalam menjalaninya.....
karena ada kekuatan cinta di sana...
bukankah cinta senantiasa sumber energi terbesar bagi sang pencinta untuk terus berkarya??
terlebih lagi jika kemudian karena cinta terhadap sang Pencinta
tak ada keluh kesah yang melemahkan jiwa....
tak ada gerutu yang tak bermutu...
yang ada hanya ikhtiar, do'a dan kemudian harap
karena yakin Ia tak akan pernah meninggalkan
hambaNya yang senantiasa mengetuk di pintu sepertiga malamnya......

Sebagai penutup tutur ini,"galau itu indah jika di dalamnya kita menyertakan cintaNya"



2 komentar: